EKSISTENSI
PISANG KAPIK DI ERA MODERN SEBAGAI PRIMADONA
BUKITTINGGI
DIAJUKAN UNTUK
LOMBA PENULISAN KARYA ILMIAH
KEBUDAYAAN MAHASISWA
2016
OLEH
FEBRI TORY
4615025
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI BUKITTINGGI
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan yang telah
memberikan berkat dan anugerah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan karya tulis yang berjudul Eksistensi
Pisang Kapikdi Di Era Modern Sebagai Primadona Kota Bukittinggi dengan
baik.
Karya Tulis ini berisikan tentang
informasi salah satu makanan khas kota Bukittinggi yaitu, pisang
kapik yang menjadi primaona dikalangan
pelancong luar Bukittinggi.
Penulis menyadari bahwa karya tulis
ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak
yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi kesempurnaan karya tulis
ini.
Akhir kata, penulis sampaikan
terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan
karya tulis ini.
Bukittingggi,
27 September 2016
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………….2
DAFTAR ISI……………………………………………………………………3
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………4
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………5
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………….7
BAB III PENUTUP……………………………………………………………15
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………17
DAFTAR LAMPIRAN
Surat Rekomendasi
Curriculum Vitae
Foto 3x4 : 2 lembar
Foto 3x4 : 2 lembar
BAB I
PENDAHULUAN
Bukittinggi merupakan salah satu
kota tujuan wisata bagi para pelancong, baik pelancong dari dalam maupun luar
negeri. Bukittinggi merupakan salah satu daerah di Sumatera Barat yang berhawa
sejuk dan memiliki pemandangan alam yang indah ditambah dengan penampakan
ngarai sianok yang mempunyai nilai tambah kota kelahiran Wakil Presiden pertama
Republik Indonesia ini. Selain bentang alam yang indah, para pelancong yang
datang ke Bukittinggi inipun bukan hanya akan dimanjakan matanya oleh objek
wisata yang bagus dan menawan seperti ngarai sianok, benteng for de kock dan lain-lain, namun para
pelancong juga akan dimanjakan lidahnya dengan wisata kuliner yang ada di kota
Bukittinggi ini, salah satunya adalah kuliner pisang panggang atau pisang kapik.
Pisang kapik merupakan satu dari beberapa makanan khas kota Bukittinggi,
artinya pisang kapik ini merupakan warisan turun temurun dari urang kurai asli.Selain itu pisang kapik
juga menjadi primadona dikalangan para pelancong yang singgah ke Bukittinggi.
Namun, masih banyak orang yang awam akan makanan khas Bukittinggi yang satu
ini, seperti yang kita ketahui oleh-oleh khas yang terkenal dari kota
bukittinggi adalah kerupuk sanjai.
Untuk itu keberadaan pisang kapik ini perlu diekspos lagi agar orang awam juga
mengetahui makanan ringan yang banyak manfaat bagi kesehatan ini, agar kedepannya
pisang kapik ini dapat menjadi cemilan primadona di kancah nasional yang dapat
mengalahkan makanan ringan kekinian
yang kurang sehat bagi kesehatan tubuh manusia.Selain itu, agar eksistensi dari
pisang kapik ini dapat tetap terjaga ditengah dunia modern ini karena pisang
kapik merupakan salah satu resep warisan nenek moyang urang kurai asli.
BAB II
PEMBAHASAN
Definisi
Kebudayaan
Dalam
literatur ilmu antropolgi terdapat istilah yang semakna dengan kebudayaan yaitu
culture, civilization dan
kebudayaan.Kultur berasal dari kata cultura
(kata kerjanya colere). Arti kultur
adalah memelihara, mengerjakan atau mengolah. Sehingga kebudayaan adalah segala
daya dan kegiatan manusia untuk mengolah dan mengubah alam.(Atang ABD. Hakim
dan Jaih Mubarok, 2008:27). Istilah kedua yaitu sivilisasi (Civilization) berasal dari kata latin
yaitu civis(warga Negara), civitas
(warga kota), civilitas (kewarganegaraan). Oleh karena itu S. Takdir
Alisyahbana menjelaskan bahwa sivilisasi berhubungan dengan kota yang lebih
progresif dan lebh halus. Dalam bahasa Indonesia, peradaban dianggap sepadan
dengan kata ini.
Beberapa
pengertian kebudayaan menurut S. Takdir Alisyahbana :
1. Kebudayaan
adalah suatu keseluruhan yang kompleks terjadi dari unsur-unsur berbeda seperti
pengetahuan, kepercayaan, seni, hukum, moral dan adat istiadatdan segala
kecakapan manusia sebagai anggota masyarakat.
2. Kebudayaan
adalah warisan sosial atau tradisi.
3. Kebudayaan
adalah cara, aturan dan jalan hidup manusia.
4. Kebudayaan
adalah penyesuaian terhadap alam sekitarnya dan cara-cara menyelesaikan
persoalan.
5. Kebudayaan
adalah hasil perbuatan dan kecerdasan manusia.
6. Kebudayaan
adalah hasil pergaulan atau perkumpulan manusia.
Parsudi Suparlan menjelaskan bahwa
kebudayaan adalah serangkaian aturan, petunjuk, rencana dan strategi yang
terdiri atas serangkaian model kognitif yang dimiliki manusia dan yang
digunakan secara selektif dalam menghadapi lingkungannya sebagaimana terwujud
dalam tingkah laku dan tindakan-tindakannya.(Atang ABD. Hakim dan Jaih Mubarok,
2008:28).
Selo Soemardjan dan Soelaiman
Soemardi menjelaskan bahwa kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa, cipta
masyarakat.Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan
yang diperlukan masyarakat untuk menguasai alam sekitar.Rasa meliputi jiwa
manusia, mewujudkan segala kaidah dan nilai sosial untuk mengatur masalah
masyarakat dalam arti luas. Cipta merupakan kemampuan mental, kemampuan
berpikir orang yang hidup dalam masyarakat antara lain menghasilkan filsafat
dan ilmu pengetahuan. .(Atang ABD. Hakim dan Jaih Mubarok, 2008:29).
Unsur-unsur
Kebudayaan.
Terdapat unsur kebudayaan yang
bersifat universal, karena dapat dijumpai pada setiap kebudayaan di dunia ini.
Menurut C. Kluckohn terdapat 7 unsur kebudayaan yaitu, :
1. Peralatan
dan perlengkapan hidup manusia (pakaian ,perumahan, alat rumah tangga, senjata,
alat produksi dan transportasi).
2. Mata
pencaharian hidup dan sistem ekonomi (pertanian, peternakan, sistem produksi
dan distribusi).
3. Sistem
Kemasyarakatan (sistem kekerabatan, organisasi politik, sistem hukum dan
perkawinan).
4. Bahasa
(lisan atau tulisan) .
5. Kesenian
(seni rupa,seni suara dan seni gerak).
6. Sistem
Pengetahuan.
7. Religi.
Kebudayaan mempunyai pengaruh yang
besar sehingga masyarakat menghasilkan teknologi atau kebudayaan kebendaan yang
mempunyai kegunaan dalam masyarakat yaitu :
a. Alat
produktif,
b. Senjata,
c. Wadah,
d. Makanan
dan minuman,
e. Pakaian
dan perhiasan,
f. Tempat
berlindung dan perumahan,
g. Alat
transportasi. (Atang ABD. Hakim dan Jaih Mubarok, 2008:33)
Sejarah
Singkat Pisang Kapik
Pisang kapik merupakan salah satu makanan khas
yang berasal dari kota Bukittinggi. Pada masyarakat awam yang tidak berasal
dari kota bukittinggi tentu merasa aneh dengan makanan khas bukittinggi yang
terbuat dari olahan pisang yang dibubuhi oleh parutan kelapa yang dicampur
dengan larutan gula merah ini. Pisang kapik di Bukittinggi ini merupakan usaha
dan resep turun temurun dari keluarga nenek juniarti yang berkediaman di
mandiangin, Bukittinggi. Usaha pisang kapik
ini berawal pada tahun 1980-an Pada awal keberadaan usaha pisang kapik ini seperti yang dituturkan oleh
ibu anik, salah satu anak dari nenek juniarti ini pada awalnya mereka berjualan
jagung bakar, namun karena jagung pada saat itu langka dan harganya pun mahal
maka mereka beralih dari penjual jagung bakar ke penjual pisang bakar. Pada
awalnya nama makanan ini adalah pisang bakar karena belum memakai alat penjepit
pisang, dulu sebelum bernama pisang kapik,
pisang ini bakar diatas bara api kemudian pisang dijepit dengan alat yang
sederhana, sehingga bentuk nya pun belum semenarik sekarang. Karena, pisang ini
dijepit dengan alat penjepit yang terbuat dari dua buah papan yang berbentuk
persegi dan dikaitkan satu sama lain sehingga bentuk pisang kapik sekarang menjadi bulat dan tipis dan mulai sejak itu,
makanan ini berganti nama menjadi pisang
kapik. Selain itu pada awal keberadaannya, pisang kapik ini hanya dicampur dengan parutan kelapa saja tidak
dibubuhi larutan gula merah, namun karena parutan kelapa ini mudah membusuk
maka keluarga nenek juniarti mensiasatinya dengan cara mencampurkan parutan
kelapa dengan larutan gula merah agar lebih tahan lama.
Usaha
pisang kapik yang dirintis nenek
juniarti dan anak-anaknya ini merupakan usaha warisan dari keluarga mereka. Buktinya
usaha pisang kapik ini hanya dapat dijumpai di 3 tempat di Bukittinggi, yakni
satu tempat di dekat janjang gudang bukittinggi dan dua tempat di dekat jenjang
ampek puluah Bukittinggi dan ketiga
penjual ini merupakan putri dari nenek juniarti ini.
All
About Pisang Kapik Nenek Juniarti
Pisang kapik merupakan salah satu dari beberapa
makanan khas dari daerah Bukittinggi. Pisang
kapik ini tidak terlalu dikenal masyarakat awam apalagi masyarakat yang
tidak berasal dari kota Bukittinggi. Pisang
kapik ini merupakan olahan makanan yang berbahan dasar pisang. Pisang yang
digunakan disini adalah pisang batu atau pisang rajo yang nanti nya akan dipanggang dengan bara api sampai pisang
agak berwarna coklat terang, setelah pisang bewarna coklat terang pisang
tersebut diletakkan diatas alat penjepit pisang, lalu pisang dikapik dengan cara
ditekan. Setelah itu di bubuhi pisang dengan parutan kelapa yang telah dicampur
dengan larutan gula merah.
Pisang kapik ini merupakan usaha turunan dari nenek juniarti, seperti
yang telah dijelaskan pada sejarah pisang
kapik tadi keluarga nenek juniarti ini menjual pisang kapik ini ditiga
tempat yaitu satu di dekat janjang gudang
dan dua di dekat janjang ampek puluah.
Dan ketiga penjual ini adalah putri dari nenek juniarti. Salah satu putri nenek
juniarti, ibu anik yang juga merupakan penjual pisang kapik ini menuturkan bahwa usaha pisang kapik ini merupakan
usaha keluarganya yang mereka rintis dengan penuh suka duka. Dukanya apabila
tidak musim liburan, pemasukan dari jualan usaha ini pun sedikit karena pembeli
pisang kapik kebanyakan adalah pelancong
, bukan masyarakat asli kota bukittinggi. Seperti yang dituturkan juga oleh ibu
anik, pisang kapik ini hanya menjadi primadona dikalangan pelancong, sedangkan
hanya sedikit warga asli bukittinggi yang gemar dengan olahan pisang yang satu
ini. Harga pisang kapik cukup terjangkau yaitu Rp.5000 rupiah untuk ukuran
kecil dan Rp.7000 rupiah untuk ukuran besar. Ibu anik ini sendiri juga telah
berjualan pisang kapik pada usia
remajanya. Ia berkata bahwa usaha pisang kapik ini adalah profesi tetapnya
walaupun pemasukan pisang kapik ini
hanya bersumber dari para pelancong dan sebagian masyarakat kota Bukittinggi saja,
namun dengan usaha ini ia mampu membayar biaya pendidikan anaknya sampai
jenjang perguruan tinggi. Bukan hanya itu dari usaha pisang kapik ini juga, Ibu
anik dapat membuat sebuah rumah untuk keluarganya.
Eksistensi
Pisang Kapik Nenek Juniarti
Pisang kapik nenek juniarti ini merupakan
makanan tradisional yang enak, sehat dan juga unik. Dikatakan sebagai makanan
sehat karena pisang kapik ini adalah
olahan makanan yang sehat dan bebas dari bahan pengawet dan zat-zat lain yang
dapat membahayakan kesehatan tubuh manusia. Selain sehat pisang kapik ini juga unik karena bentuknya
yang bulat dan pipih, ditambah lagi dengan warna pisang nya yang sedikit
kecoklatan.
Pisang kapik ini walaupun tidak begitu popular
dan hanya sebagian bagi masyarakat kota Bukittinggi yang tahu makanan ini tetapi pisang kapik ini
sangat menjadi primadona dikalangan pelancong luar bukittinggi. Buktinya ibu
anik pernah masuk Koran pada tahun 2011 dan telah mengikuti banyak kegiatan dan
promosi dibanyak televisi swasta yang
ingin membantu ibu anik dalam mempromosikan pisang kapik sebagai makanan khas kota Bukittinggi.
Cara Pembuatan Pisang Kapik :
Bahan-bahan :
1. pisang
batu
2. Bahan
luo/unti
Langkah-langkah
:
1.
Untuk luo/unti. Sisir halus gula
merah. Campur kelapa parut, gula merah dan bahan lainnya. Masak sampai gula
larut. Beri lima sendok makan air. Masak sampai gula larut dan unti mongering
sambil diaduk-aduk, matikan kompor, lalu sisihkan.
2.
Kupas kulit pisang dan bakar diatas
bara api agar matang merata.
3
Siapkan alat penjepit dan geprek,
jangan geprek pisang hingga hancur, buat pisang tipis dan berbentuk bulat.
4.
Pisang kapik siap disajikan dan
beri luo/unti dibagian atas . nikmati selagi hangat.
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Sejarah
pisang kapik awalnya dirintis oleh
nenek juniarti pada tahun 1980-an sebelumnya beliau membuka usaha jagung
panggang karena jagung yang langka dan mahal membuat beliau mencari alternatif
dan menggantinya dengan pisang. Eksistensi pisang kapik sebagai primadona kota Bukittinggi masih tetap terjaga
kelestariannya dan tidak dimakan oleh zaman yang menghadirkan berbagai maskanan
ringan terbaru. Pisang kapik ini bisa kita temukan di kawasan pasar atas yang
berjarak sekitar 70 meter arah timur masjid Raya Kota Bukittinggi.Karena,
pisang kapikmerupakan makanan yang unik
dari segi rasa, dan bentuk yang khas serta, pisang kapik ini sangat sehat tanpa
bahan pengawet sehingga makanan ini sudah tidak diragukan lagi keistimewaannya
dengan harga yang terjangkau tentunya. Sebagaimana yang kita ketahui makanan
ini merupakan pisang yang dibakar
diatas batu arang dari tempurung kelapa dan disajikan dengan parutan kelapa
dicampur larutan gula merah.
1.2 Rekomendasi
Pengetahuan
masyarakat Bukittinggi akan makanan yang satu ini harus ditingkatkan agar sikap
kecintaan kepada budaya sendiri dapat dijunjung tinggi karena kebudayaan adalah
salah satu ciri identitas dari suatu daerah atau bangsa. Usaha yang dilakukan
adalah menjaga kelestariannya dengan banyak melakukan promosi terhadap makanan
ini, dan nama pisang kapik dapat
dikenal seperti oleh-oleh khas Bukittinggi seperti, kerupuk sanjai.Agar tidak terjadi hal seperti lebih mencintai budaya orang
lain, tidak memperdulikan budaya sendiri lagi dan lain hal sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Anik,Wawancara,Tanggal 24 September 2016.
Ita Afnita,Wawancara,Tanggal 24 September 2016.
Faiq Aqil,Wawancara,Tanggal 27 September 2016.
Elsa Ardiana,Wawancara,Tanggal 28 September 2016.
Hakim, Atang ABD,
dan jaih Mubarok,2008,Metodologi Studi
Islam:Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.
Muhammad Fadli, Wawancara, Tanggal 28 September 2016.
Rinaldi,Ingky,2011,”Pisang Kapik yang Legit Menjepit”,Kompas,7
april, halaman 11.
Dokumentasi